Azka Trimbell – Apa dikata, nasi sudah menjadi bubur. Seorang suami di Kalijudan, Surabaya, harus menerima nasib nahasnya yang telah menikahi wanita matre. Pria yang bernama samaran Donwori ini harus membayar sebesar Rp 5oo ribu setiap ingin minta jatah pada istri.
Memang awalnya kehidupan mereka sangat mewah berkat bisnis pertambangan dan perkebunan keluarga di Sumatera Barat. Donwori mengaku bisa memberi nafkah istrinya sebenar Rp 1-2 juta perhari.
Namun, kini semenjak usahanya bangkrut donwori tak bisa memberi istrinya sebesar dulu. Ia hanya mendapatkan uang warisan sebanyak Rp 1 miliar dan itu hanya cukup untuknya membangun sebuah usaha rental mobil di kawasan Jalan Tidar dan warnet di kawasan Mulyosari.
Tapi, pemasukannya kedua usaha itu tidak sebesar yang dulu. Donwori mengaku hanya bisa menafkahi istrinya sebesar Rp 200 ribu per hari, itu pun sudah bersih dan terbebas dari uang listrik, PDAM , dan jajan untuk anak-anaknya yang masih SMP.
Ternyata hal itu tidak bisa diterima oleh sang istri. Sehingga setiap ingin minta jatah sang istri selalu minta bayaran sebesar Rp 500 ribu.
“Sekali servis saya harus ngasih uang gopek ceng. Kalau minta dua kali, ya berarti saya bayar ce tiao (atau Rp 1 juta),” kata pria keturunan Jawa Tionghoa tersebut, seperti dilansir m.infospesial.net.
Meskipun dipatok biaya Donwori tetap saja mau membayar lebih ke istrinya sebagai upah telah melayaninya. Tapi, lama-kelamaan Donwori tak sanggup karena setiap ingin pengen begituan ia harus menabung terlebih dahulu.
“Jadi, harus nabung kalau pengin gituan. Kalau belum bisa bayar, ya kadang saya cicil. Utang dulu. Tapi, lama kelamaan, saya tidak sanggup lagi. Legrek duitnya,” katanya sembari tertawa kecut.
Posting Komentar