Taufan saat beraksi (Foto: instagram) |
Insiden itu terjadi pada Sabtu sore, sekitar pukul 16.30 WIB. Taufan tengah mengikuti babak kualifikasi. Ia tergabung dalam group pro.
"Taufan saat itu tengah melakukan trik no handler yaitu melepas kedua tangan dengan kedua stang di perut, seperti terbang," ujar Pembina Bandung BMX Asep Tubagus Tresnadi ditemui di Telkom University, Minggu (4/10/2015).
Diduga kuat, Taufan telat melepaskan setang dari perutnya, sehingga saat terjatuh, di mana roda belakang yang pertama mengenai lantai arena, setangnya menekan dadanya.
"Dia sempat berdiri dulu sambil membawa sepeda, tapi langsung jatuh. Saat dilihat, matanya ke atas dan kejang seperti yang epilepsi. Tapi selama mengenal Taufan sejak SD, ia tak punya riwayat itu. Kemungkinan ia tengah menahan rasa sakit," tutur Asep yang akrab disapa Apep.
Menurut Apep, sebenarnya posisi Taufan jatuh tidak fatal. "Makanya kita kaget saat dia terjatuh setelah berdiri. Mungkin tekanan setangnya sangat kuat," katanya.
Tim medis lalu membawa Taufan dengan ambulans ke RS Muhammadiyah, namun di perjalanan, siswa kelas 1 SMA di Bandung itu menghembuskan nafas terakhirnya.
"Taufan itu anak tunggal dan yatim. Saat kita kabari ke keluarganya, ibunya histeris," terangnya. Tadi pagi Taufan sudah dikuburkan ke TPU tak jauh dari rumahnya di Jalan Kebon Gedang Kiaracondong, Bandung.
Posting Komentar