Aku tergagap melihat kecantikan luar biasa dari Aura Kasih.
“Sell la .. mat sore … Aura “
“Tumben kamu kok grogi ? mang ada apa denganku ?”
“Kamu sih cantik sekali sore ini .. membuat aku jatuh hati “ rayuku
“Halah .. aku biasa saja kok “
“Asli deh … “
“Udah .. udah ! aku mau minta tolong benerin komputerku, laptopku, juga komputer di ruangan sebelah timur itu” tunjuknya sambil duduk di sampingku
“Lha kok ngasih kerjaan bejibun nih… mang guwe kayak kerja rodi .. “
“Ndak deh .. ntar aku bayar .. “
“Bayar pake cium ya “
“Ah … kau ini jahil Han “ ujarnya sambil mencubitku
Aku memilih mengerjakan komputer dulu, Aura Kasih meletakan laptop baru yang dibelinya dan tidak ada OSnya, aku sendiri yang membelikan OS dan Officenya sendiri … itu pun uangnya juga ditransfer ke rekeningku, jadi aku cuma tenaga dan transport dowangan. Itupun masih sisa jadi tetap kukembalikan ke pacarku eh Aura Kasih … Aura Kasih hanya menonton tv, aku dibiarkan bekerja dengan satu komputer satu laptop. Karena aku menggunakan 2 keping dvd maka aku bisa meninggalkan komputer, tapi aku menyelesaikan komputer dulu. cukup lama juga, toh komputer itu dah ngejreng dan memukau, saatnya mengerjai Aura Kasih .. maksudnya laptopnya …
Aku dudu di kursi sofa itu, melihatku bekerja serius Aura Kasih memukul punggungku dengan bantal
“Mang kamu belajar dari mana semua itu, nggak mungkin nggak kuliah “
“Mang ada kuliah komputer terus mata kuliahnya benerin komputer ? itu kursus “
“Lha kamu kursus di mana ?”
“Sama Tarzan .. “ ujarku asal
“Hah … “ ujarnya kaget dan memukul lagi dengan bantal lalu duduk menggeser dekat aku, ngomong beberapa software minta diinstall kadang kepalanya hanya beberapa centi dengan diriku, ketika dia mencoba laptopnya dan dekat dengan kepalanya langsung kucium pipinya
“Nakal kamu .. “ ujarnya memukul dengan bantal lalu mencubiti tanganku dan matanya melotot marah.
Aku melawan rasa sakit dicubiti kadang di tampar dengan keras, aku hanya diam, melihat aku tak melawan Aura Kasih terdiam.
“Ada apa denganmu Han .. kok tiba tiba menciumku “ ujarnya masih dongkol
Aku hanya mengelus pipiku yang sakit ditampar.
“Gimana aku nggak tahan melihat seorang bidadari secantik Aura Kasih “ ujarku polos
“Maumu apa sih … “ ujarnya melemah.
Kuangkat tanganku dan kurangkul, kutarik kepalanya, Aura Kasih tidak menolak dan langsung kucium bibirnya. Kucium bibirnya dengan lembut Aura Kasih membalas pagutanku dengan pelan pula dan sedikit ragu, tiba tiba Aura Kasih merangkulkan tangannya ke pundaku serta memegang kepalaku, pagutannya kian cepat dan bernafsu. Tanganku semakin aktif mengelus pahanya yang mulus, Aura Kasih merintih rintih, mendesah penuh kenikmatan. Tiba-tiba Aura melepaskan pagutannya dan menepis tanganku
“Apa yang kita lakukan Han ?” ujarnya heran
Aku hanya tersenyum.
Tangan satuku masih melingkar di punggung Aura Kasih. Aku tak akan mundur, akan kunikmati cewek ini. Penisku yang sudah ngaceng membuat Aura Kasih melotot, besaran penisku tercetak jelas di celanaku. Kukembali menubruk Aura Kasih dan menindih di sofa itu dan kembali melumat bibirnya, Aura Kasih tidak menolak dan membalas pagutannku
“Kau nekat sekali Han … “
“Aku suka dirimu Aura “
“Jangan lakukan di sini Han .. bahaya “
“Lalu di mana ?”
Aku melirik ke kamar yang jauhnya 5 meter dan lirikannya tertangkap mataku, kuberdiri dan kutarik tangannya, Aura Kasih tak menolak, kugandeng masuk ke kamar dan kututup pintu kamar itu.
“Han … kau benar benar keras kepala .. “
Aku tak menjawab dan menindih Aura Kasih dan melumat bibirnya, Aura Kasih membalas pagutanku, lidahku menjulur ke dalam mulut Aura Kasih, kami bermain lidah dan tanganku sendiri sudah mulai meraba raba tubuhnya, masuk ke dalam kaosnya, menaikan cup BHnya dengan susah, tangan satuku tak tinggal diam masuk juga mencari kaitan BHnya dan terlepas. Tangan kananku langsung menaikan cup BHnya dan meremas buah dada Aura Kasih, Aura Kasih mendesah ditengah sela sela pagutan kami, rintihan semakin memenuhi kamar itu, ranjang yang empuk, ranjang akan memuaskan dua manusia berlawan jenis itu.
Tubuh Aura Kasih masih kutindih dan buah dadanya kuremasi keduanya, tangan kananku bergantian meremas buah dadanya yang semakin mengeras itu dibakar rangsangan, aku menaikan kaosnya.
“Lepas kaosmu Aura … aku ingin melihat kesintalan tubuhmu “
Aura Kasih yang sudah terbakar nafsu hanya tersenyum
“kau juga Han .. tak adil hanya aku melepas kaosku, akan kulihat seberapa jauh dirimu kurang ajar “
Kulepas kaosnku juga, lalu aku membuka resluiting celanaku lalu menariknya kebawah dan membuangnya, penisku yang masih tertutup CD itu membuat Aura Kasih mendelik. Kutarik BHnya lewat tangannya dan kulepas
“Buah dadamu indah sekali Aura … “ ujarku langsung menyusu ke buah dadanya, kuemut puntingnya yang lancip itu, Aura Kasih meremasi kepalaku
“Lakukan Han … beri aku kepuasa .. aku sudah lama tak melakukan ini “
Aura Kasih menarik CDnya dan kakinya ikut mendorong kebawah CD itu dan sampai pada dengkuku
“Gede banget punyamu Han … “
Kulepaskan kulumanku pada punting buh dada Aura Kasih, kubuang CD ku ke lantai dan aku membuka celana pendek Aura Kasih, CDnya suda basah terangsang, kutarik dan tinggal CDnya. Alamak, kemaluannya benar benar bersih dan rambut kemaluannya benar benar tipis dan rapi
“Kau benar benar memikat aku Aura “ pujiku sambil menarik CDnya.
“Lakukan Han … Lakukan .. “
Kami sudah bertelanjang bulat tanpa sehelai benangmu, kutindih Aura Kasih dan kugulingkan, kini Aura Kasih berada di atas, Aura Kasih memagut bibirku dan tangan satunya meremas penisku. jangkauan tangannya tidak menggegam namun tak sampai bisa penuh karena penisku yang membesar itu, sesekali di kocoknya
“Siapa yang pernah melakukan Aura “
“Hmmm .. rahasia Han . kau juga harus pegang rahasia “
Kami kembali bergumul saling memeluk, memilin dan memagut, kakinya menjepit kedua kakiku, penisku tertindih pahanya yang mulus. Tubuh kami sudah basah berkeringat, Aura Kasih masih memeluku erat, kugulingkan dan kini aku menindih, kuangkat kedua pahanya dan aku menarik tubuhku, langsung saja aku menyosor ke vagina
“Oh .. Han ….. betapa enaknya .. “
Aura Kasih mendesah dan merintih. vaginanya yang rapat kini akan kubuka dengan jilatanku, jilatan pertama membuat Aura menaikan badanya melengkung dan kusambut dengan remasan pada buah dadanya, sehingga kepalanya oleng ke sana kemiri, kujilati dan kumasukan lidahku ke lubang yang becek itu. Rambutnya terurai tak beraturan, olengan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Matanya memutih menahan sensasi jilatanku pada vaginanya.
“Han .. enak Han .. terus Han .. terus .. “
Aku terus menjilati dan menyedot nyedot vaginanya, tangan Aura Kasih menggapai gapai sprei dan kadang menggigit bibirnya sendiri. Menit demi menit, vaginanya kian merekah dan kelentitnya aku jilati, Aura Kasih semakin menjerit penuh kenikmatan, Aura Kasih berteriak dan menahan jeritannya.
“Gantian aku Han “
Kuhentikan jilatannya dan aku kembali dalam posisi duduk, Aura Kasih bangun dan langsung memegang penisku, kepalanya masuk menuju ke selakanganku, Aura Kasih menjilati penisku dan juga menjilati buah zakarku, mengocok penisku naik turun. Penisku yang besar itu dijilati dengan rakus, dan pada bagian kelapanya di masukan, kemudian dikeluarkan. Kurapikan rambutnya agar tidak menganggu bermain dengan penisku. Kuremas buah dadanya yang memadat itu dengan tanganku
Erangan Aura Kasih menggema dalam kamar itu dan mulai memasukan sebagian batangku dalam mulutnya, menyedot nyedot bagaikan mainan. Giginya menyentuh batang penisku dan membuat aku serasa terbang
“Enak Aura … enak … terus Aura “
Aura semakin tenggelam dalam kenikmatan mengulum penisku. Penisku serasa mengkilap penuh air liuar Aura Kasih,
“Crop … “Aura Kasih melepaskan penisku lalu merangkul pundaku
“Masukin Han … “
“Kau mau keluar di mana Aura ..?”
“Didalam saja .. “
“Kau tak takut hamil .. ??“ tanyaku
“lakukan saja Han “
Aura Kasih seakan memaksa dan memegang penisku, lubangnya yang belum tertutup rapat itu mengepaskan pada penisku. Penisku mulai masuk pada bagian atas batangku, serasa sangat sesak sekali,
“Punyamu kebesaran .. Han “
Aura Kasih menekan penisku dengan pelan. Aura Kasih meringis kesakitan ketika batangku mulai tenggelam sedikit demi sedikit, Aura Kasih menaikan badannya lalu menurunkan lagi berulang ulang, mili demi mili, menit demi menit berjalan, penisku sudah separo amblas dalam vagina Aura Kasih dan membuatku serasa diremas remas dan disedot sedot, dinding vagina seolah olah menggoyak batang penisku yang semakin panas
“Sakit Han …. tapi enak khan, kutelan penismu Han “ ujarnya dengan tersenyum
“Oh .. betapa enaknya Aura … “
Akhirnya amblas juga penisku dalam lubangnya yang becek itu.
“Kita lakukan Han … beri aku kenikmatan surga Han .. “
“Baik Aura . “
Aura Kasih menggenjot tubuhku naik turun kami saling melumat dan memelukku, tanganku kadang meremas buah buah dadanya, bunyi keciplak memenuhi kamar itu, Aura Kasih berteriak, menggelinjang. Tubuhnya naik turun dengan irama teratur, tanganku mengelus elus pahanya yang mulus.
“Han . enak Han … Oh …. “ ujarnya ditengah deburan nafasnya yang tak teratur, kuberikan rangsangan dengan meremas buah dadanya sebelah kanan dan sebelah kiri puntingnya aku kulum, Aura Kasih meremas kepalaku. Kami memacu dengan posisi seperti itu lama sekali, namun Aura Kasih sepertinya hendak orgasme
“Han .. aku tak tahan .. “
“Keluarkan Aura … oh .. betapa enak tempekmu Aura “
Aura Kasih tersenyum sambil naik turun di selakanganku.
Aura mempercepat gejotannya dan akhirnya muncrat juga.
“Oh .. aku sammmmmmpaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii “
Tubuhnya yang indah itu melengkung bak busur panah, kuberikan tambahan remas pada buah dadanya dengan meremasnya untuk mengoptimalkan orgasmenya. Aura menikmati orgasmenya yang pertama, tubuhnya lunglai lalu kutangkap dan ku dekap, Aura Kasih memelukku dengan kedua tangannya.
“Makasih Han .. telah memberikan aku kepuasan .. “
Posting Komentar