BREAKING

Selasa, 06 September 2011

Rok Pendek Pikiran Pendek

Rok Pendek Pikiran Pendek – Sungguh kasihan nasib gadis Sawitri, 19 (bukan nama sebenarnya) Gara-gara dia memakai rok pendek, menjadikan ayah tirinya berpikiran pendek. Dengan alasan untuk ritual penambah rejeki, Wahono, 54, (bukan nama sebenarnya) tega menyetubuhi anak tirinya sebanyak 15 kali. Tapi karena rejeki tak kunjung datang, menyanyilah dia bla bla bla…..!
Nyanyian itu biasanya selalu enak didengar, karena diciptakan oleh komponis yang ahlinya. Gara-gara nyanyian, orang bisa menangis karena ingat masa lalu yang kelabu. Tapi gara-gara nyanyian bertanda petik ala Nazarudin, banyak petinggi Partai Demokrat yang panas dingin. Lalu bagaimana dengan “nyanyian” gadis Sawitri yang mengaku digauli ayah tiri sebanyak 15 kali, woo….bikin Wahono gelisah tak bisa tidur sepanjang malam.
Ini memang kisah klasik tentang ayah tiri yang clutak (kurang ajar) pada anak bawaan istri. Kali ini aktornya adalah Wahono, warga Dusun Karangasem Desa Karangkliwon Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan (Jatim). Dia langsung menahan nafas manakala melihat Sawitri anak tirinya yang beranjak dewasa. Menyaksikan gadis itu mengenakan rok pendek, sehingga pahanya nampak demikian mulus, ukuran celananya kontan berubah.
Kebetulan Wahono berprofesi sebagai paranormal. Banyak orang percaya bahwa dia bisa menyembuhkan berbagai penyakit lewat terapi mistik. Berangkat dari nafsunya setiap melihat paha mulus anak tiri, dia mencoba menyelewengkan profesi itu demi kenikmatan jangka pendek. Prinsip Wahono kemudian, dengan kedok paranormal tersebut, dia harus bisa menyetubuhi Sawitri kapan saja dan di mana saja.
Sebagai teman serumah, tentu saja lobi-lobi politik Wahono menjadi demikian lancar. Di kala istri tak di rumah, dia menawarkan solusi untuk memperoleh rejeki banyak lewat terapi mistik. Karena Sawitri ingin membiayai studinya di SMA secara lancar, segera tertarik dengan propaganda ayah tirinya tersebut. “Saratnya gampang kok. Cuma dengan mandi kembang 7 rupa, semuanya jadi lancar,” bujuk Wahono.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, hari itu juga ritual mistik itu digelar. Sawitri dimandikan ayah tirinya dengan posisi bugil. Saat mulai terangsang, Wahono berbisik bahwa terapi lanjutannya adalah dengan persetubuhan bak suami istri. Sudah kepalang basah, akhirnya Sawitri melayani saja ajakan mesum tersebut. Bak seorang dokter saja, selesai “injeksi” Wahono memberikan sejumlah pantangan, di antaranya jangan makan ikan bandeng.
Sawitri memang pengemar ikan bandeng. Maka seperti lupa akan pantangan sang dukun, dia sekali waktu makan lagi ikan kegemarannya tersebut. Eh, ayah tirinya memergoki dan menganggap ritualnya kemarin batal terkena diskualifikasi. “Kamu harus saya setubuhi lagi,” ujar Wahono serius. Lantaran si gadis juga serius pengin dapat tambahan rejeki, dia langsung bertekuk lutut dan berbuka paha juga.
Ternyata Sawitri memang susah berpantang, sehingga sekian kali pula kena diskualifikasi dan harus disetubuhi ayah tirinya. Tapi lantaran sudah berulangkali digauli Wahono sedangkan hasilnya nihil, dia lalu mengadu pada ibunya. Wah, jelas urusannya jadi melebar ke polisi. Dalam pemeriksaan, ayah tiri itu hanya mengaku 4 kali menggauli, sedangkan Sawitri bersikukuh 15 kali. “Tur niku mboten penak, wong kula boten karep (itu juga tak nikmat karena saya tak minat),” ujar gadis itu polos. Karena pasalnya perkosaan, dalam sidang di PN Bangil Wahono divonis 9 tahun penjara.
Pengakuan tak klop, lalu yang 11 kali tanggungan siapa?

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 AZKA TRIMBELL
Design by FBTemplates | BTT