SETIAP Lebaran usai pasti muncul “wajah-wajah” baru di Jakarta. Di Lampung hal yang sama terjadi juga. Seperti Ny. Ririn, 40,(bukan nama sebenarnya) ngakunya pendatang baru di rumah kontrakan Sarino, 48 (bukan nama sebenarnya). Tapi ternyata dia “simpenan” pejabat Pemda Lampung. Setelah digerebek istri sang pejabat, baru ketahuan bahwa rumah kontrakan itu menjadi medan aksi mesum keduanya.
Yang namanya pejabat, tak terkecuali yang di Polri, punya rekening gendut soal biasa. Tapi sebenarnya, simpanan para pejabat itu bukan saja uang, tapi banyak juga yang berupa prasarana goyang alias perempuan. Boleh percaya boleh tidak, seorang pejabat manakala sudah “digoyang” oleh “simaskot” atau “simpedes”-nya yang non BRI, pasti jadi lupa daratan termasuk keluarganya.
Nah, Baris Duilla, 46,(bukan nama sebenarnya) rupanya termasuk pejabat yang demikian itu. Dengan posisi di Biro Keuangan Pemprov Lampung, agaknya dia sangat bergelimang uang. Dan seperti lazimnya lelaki, bisa ngliwet kenthel sithik (baca: rejeki meningkat) saja lalu ingin berinvestasi dalam bidang selangkangan. Lalu pilihannya jatuh pada wanita bernama Ririn (bukan nama sebenarnya), yang sudah berusia kepala 4. Kenapa memilih dia, karena di samping masih STNK juga Baris Duilla tak tega kencan dengan perempuan muda yang setara umur anaknya.
Begitulah, di kala pejabat disorot rekening gendutnya, Baris Duilla merasa aman karena hanya memiliki simaskot (simpanan masarakat kota) non BRI tersebut. Perempuan cantik Ririn pun lalu dikontrakkan rumah, dan belakangan pindah ke Perum Raya, Labuhandalam, Tanjungsenang, Lampung. Ingin sebagai warga negara yang baik, Ririn pun lalu melapor pada Pak RT setempat bahwa dia adalah istri dari Baris Duilla tersebut.
Sejak itu mereka dengan tenang menjalani kehidupan tanpa nikah. Warga yang tidak tahu, tak pernah mempermasalahkan. Tapi istri Baris Duilla di Bandar Lampung, Ira, 42 (bukan nama sebenarnya), saat tahu bahwa suaminya punya WIL, sudah barang tentu jadi mencak-mencak karenanya. Apa lagi setelah mengetahui alamat pasti suami dan gendakannya, dia segera mendatangi tempat itu. Sarino sebagai pemilik rumah kontrakan, tentu saja terkaget-kaget demi tahu penghuni rumahnya justru pasangan mesum.
Bekerja sama dengan Pak RT, penggerebekan dilakukan. Tapi digedor-gedor berulangkali, pasangan Baris – Ririn tak kunjung keluar. Terpaksa pemilik rumah dan RT lapor polisi. Baru setelah polisi tiba, Baris Duilla mau membukakan pintu. Tak ayal lagi, Ririn sang WIL-nya langsung berantem dengan Ny. Ira istri sah sang pejabat keuangan itu. Gila nggak? Dalam suasana Lebaran mustinya bersalam-salaman, keduanya malah cakar-cakaran.
Untung saja Pak RT segera bisa melerai keduanya dan selanjutnya dibawa ke Polsekta Persiapan Tanjungsenang. Dalam pemeriksaan, awalnya Ririn mengaku sudah dinikahi Baris Duilla. Tapi karena tak bisa menunjukkan bukti hitam putih, terpaksalah keduanya disebut sebagai praktisi kumpul kebo. Bagaimana reaksi Ny. Irawati selanjutnya atas pengkhianatan suaminya, kini polisi Polresta Lampung masih memeriksannya.
Ingat! Cerai adalah perbuatan halal yang dibenci Tuhan.
Yang namanya pejabat, tak terkecuali yang di Polri, punya rekening gendut soal biasa. Tapi sebenarnya, simpanan para pejabat itu bukan saja uang, tapi banyak juga yang berupa prasarana goyang alias perempuan. Boleh percaya boleh tidak, seorang pejabat manakala sudah “digoyang” oleh “simaskot” atau “simpedes”-nya yang non BRI, pasti jadi lupa daratan termasuk keluarganya.
Nah, Baris Duilla, 46,(bukan nama sebenarnya) rupanya termasuk pejabat yang demikian itu. Dengan posisi di Biro Keuangan Pemprov Lampung, agaknya dia sangat bergelimang uang. Dan seperti lazimnya lelaki, bisa ngliwet kenthel sithik (baca: rejeki meningkat) saja lalu ingin berinvestasi dalam bidang selangkangan. Lalu pilihannya jatuh pada wanita bernama Ririn (bukan nama sebenarnya), yang sudah berusia kepala 4. Kenapa memilih dia, karena di samping masih STNK juga Baris Duilla tak tega kencan dengan perempuan muda yang setara umur anaknya.
Begitulah, di kala pejabat disorot rekening gendutnya, Baris Duilla merasa aman karena hanya memiliki simaskot (simpanan masarakat kota) non BRI tersebut. Perempuan cantik Ririn pun lalu dikontrakkan rumah, dan belakangan pindah ke Perum Raya, Labuhandalam, Tanjungsenang, Lampung. Ingin sebagai warga negara yang baik, Ririn pun lalu melapor pada Pak RT setempat bahwa dia adalah istri dari Baris Duilla tersebut.
Sejak itu mereka dengan tenang menjalani kehidupan tanpa nikah. Warga yang tidak tahu, tak pernah mempermasalahkan. Tapi istri Baris Duilla di Bandar Lampung, Ira, 42 (bukan nama sebenarnya), saat tahu bahwa suaminya punya WIL, sudah barang tentu jadi mencak-mencak karenanya. Apa lagi setelah mengetahui alamat pasti suami dan gendakannya, dia segera mendatangi tempat itu. Sarino sebagai pemilik rumah kontrakan, tentu saja terkaget-kaget demi tahu penghuni rumahnya justru pasangan mesum.
Bekerja sama dengan Pak RT, penggerebekan dilakukan. Tapi digedor-gedor berulangkali, pasangan Baris – Ririn tak kunjung keluar. Terpaksa pemilik rumah dan RT lapor polisi. Baru setelah polisi tiba, Baris Duilla mau membukakan pintu. Tak ayal lagi, Ririn sang WIL-nya langsung berantem dengan Ny. Ira istri sah sang pejabat keuangan itu. Gila nggak? Dalam suasana Lebaran mustinya bersalam-salaman, keduanya malah cakar-cakaran.
Untung saja Pak RT segera bisa melerai keduanya dan selanjutnya dibawa ke Polsekta Persiapan Tanjungsenang. Dalam pemeriksaan, awalnya Ririn mengaku sudah dinikahi Baris Duilla. Tapi karena tak bisa menunjukkan bukti hitam putih, terpaksalah keduanya disebut sebagai praktisi kumpul kebo. Bagaimana reaksi Ny. Irawati selanjutnya atas pengkhianatan suaminya, kini polisi Polresta Lampung masih memeriksannya.
Ingat! Cerai adalah perbuatan halal yang dibenci Tuhan.
Posting Komentar