BREAKING

Selasa, 06 September 2011

Ngesek DiKuburan

Asmara Antar Kuburan KUBURAN memang relatif sepi, sehingga bagi kakek Togar, 60, (bukan nama sebenarnya) merupakan medan ideal untuk menunaikan “hasrat”. Dan inilah yang terjadi, selama marmahan (menggembala) kerbau, 3 kali dia martole (menyetubuhi) gadis tetangga di tiga kuburan desa. Ketika Butet, 18, (bukan nama sebenarnya)  itu hamil 7 bulan barulah warga Samosir (Sumut) gempar!
Bagi oknum pejabat, kuburan bisa jadi lahan emas untuk menggelembungkan proyek. Maka banyak terjadi pejabat masuk penjara karena memainkan pembebasan tanah kuburan. Tapi bagi kakek Togar, warga Desa Nauli, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba Samosir, justru kuburan medan ideal untuk “main asmara” dengan dara gendakannya. Maka sungguh aneh kelakuan opung (kakek) satu ini. Dalam usianya yang senja bukan berlomba cari pahala, justru masih nguber-uber paha!
Opung Togur ditilik dari usia memang sudah Pepabri, tapi ternyata semangat dan gairahnysa masih Akabri. Buktinya, dalam usia kepala enam dia masih butuh kehangatan seorang wanita. Di rumah sudah tak lagi mendapat pelayanan prima karena istri sudah juga mulai udzur, mulailah dia berburu di luar rumah, tak peduli itu di luar kepatutan dan tatanan. Yang penting dirinya hepi, sini senang sana pun senang.
Sebagai orang desa, Togar pekerjaan sehari-hari menggembala kerbau miliknya. Rekan menggembala kerbau kebetulan seorang gadis, yang lumayan bahenol, namanya Butet tapi non Kertarajasa. Sudah lama si opung ini tertarik pada si gadis. Maka selama menggembala kerbau, asal ada Butet, konsentrasinya pun terbagi. Satu sisi harus mengawasi kerbau-kerbaunya. Tapi di sisi yang lain dia juga harus memperhatikan lenggang lenggok Butet yang baginya sangat menggamit rasa merangsang pandang itu.
Demikian memuncak dia punya “hasrat”, sehingga sekali waktu di sela-sela menggembala kerbau dia tanpa malu-malu mengajak Butet untuk berhubungan intim bak suami istri. Tentu saja si gadis menolak. Di samping takut dimarahi orangtua, kan itu dosa menurut aturan agama dan adat. Maka meskipun opung Togar merayu dan menjanjikan gratifikasi untuknya, Butet terus saja bergeming.
Kadung kepala sudah empot-empotan, lelaki semangat Akabri itu jadi nekad. Mumpung di tengah kuburan nan sepi, Butet langsung disergap dan dipreteli bajunya. Dalam tempo singkat, berhasilah dia menunaikan “hasrat”-nya yang selama ini tertahan.
“Unang paboa tu oma muda, molo dipaboa ho hupamate ho! (Jangan kasih tahu kepada ibumu ya, kalau kau kasih tahu kumatikan kau),” ancam kakek Togar setelah memperoleh segalanya.
Rupanya Butet setia pada konsensus, diam tak mau ngomong sebagaimana Nazarudin sekarang. Hal ini menjadikan Togar keenakan dan keasyikan. Lain waktu, di kuburan yang berbeda, kembali gadis gembala kerbau itu digauli. Dan untuk maksud yang sama, di lain kuburan pula, lain waktu kembali Togar memanjakan nafsunya atas diri si gadis Butet. Total jendral, dalam tempo sebulan si kakek sudah 3 kali menggauli gadis tetangga tersebut.
Aib itu nyaris sempurna tak terendus. Tapi Tuhan memang mau memberi pelajaran pada sikakek. Tahu-tahu sekian bulan kemudian Butet hamil 7 bulan. Keluarga pun geger. Setelah didesak dan diinterogasi, mengakulah gadis itu bla bla bla…..bahwa yang menggauli hingga hamil tak lain kakek tetangga sendiri, Togar. Tak urung kakek semangat Akabri ini diseret ke Polsek Silaen untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Opung masih hobi urusan dalam sarung. (JPNN/Gunarso TS)

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 AZKA TRIMBELL
Design by FBTemplates | BTT