BREAKING

Selasa, 06 September 2011

“Puting Beliung” Pak Guru

“Puting Beliung” Pak Guru KATA Ruhut Sitompul, Nazarudin yang dicopot sebagai bendahara Partai Demokrat, bagaikan ketimpa puting beliung. Di Gunung Kidul, oknum Kepsek Markijo, 45, (bukan nama sebenarnya) juga kena puting beliung gara-gara urusan “puting” teman gurunya. Semua masalah lalu ditimpakan padanya, sehingga mirip Nazarudin jilid II.
Maaf, kaum lelaki itu memang kadang seperti ayam jago saja. Setiap ketemu babon (induk ayam), maunya diereki dan kemudian dikawini. Untung lalu ada tatanan moral dan agama, sehingga kadar iman yang tinggi bisa menjadi daya pengeremnya. Jika tiada iman dan ketakwaan, “si imin” pastilah merajalela, main tabrak apa saja dan siapa saja. Politisi dan pejabat bicara soal penegakan hukum, dia hanya ngurus penegakan “burung”.
Rupanya Kepsek Markijo termasuk kaum pendidik yang kalibernya seperti itu. Punya teman guru melek sedikit, pendulumnya langsung kontak, blip, blip, blip. Ketika setan intervensi dan mencuci otaknya, dia jadi lupa akan status dan martabatnya. Yang dipikirkan hanya “martabak” Ny. Tanti, 32 (bukan nama sebenarnya). Kebetulan pula si Bu Guru juga memberi angin, sehingga Pak Markijo pun semakin nggleleng (bergaya).
Lalu terjadilah aksi bikin malu itu. Seperti tak ada tempat saja, di ruangan kelas yang sedang kosong, Kepsek dan anak buahnya itu berbuat mesum sambil jumenengan (baca: berdiri). Acara “jumenengan” non kraton itu pun tak urung kepergok salah seorang murid, sehingga lalu cerita ke mana-mana. “Aku mau weruh lho, Pak Markijo karo Bu Tanti padha anu (aku tadi melihat pak guru dan guru pada begituan),” kata murid yang jadi saksi mata.
Akhirnya, aksi mesum itu menjadi wacana publik warga Desa Pampang Kecamatan Paliyan tempat SD itu berada. Segenap warga merasa malu, Pak Guru yang mustinya jadi panutan dan bisa digugu lan ditiru (jadi teladan), kenapa tanpa ragu berbuat saru? Mereka tak sekedar malu, tapi langsung menggelar demo di sekolah tersebut. Ruangan yang pernah dijadikan arena mesum, langsung disegel. Lebih dari itu, mereka menuntut Pak Markijo dipecat.
Sayangnya, saat demo berlangsung Pak Kepsek tak di tempat. Massa lalu ke Polsek Paliyan dan Kantor Dinas Pendidikan Guru setempat. Kedua instansi itu sepakat untuk menghadirkan Markijo, untuk segera diklarifikasi, apa benar terjadi koalisi yang disusul dengan eksekusi?
Martabat dipertaruhkan gara-gara martabak.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 AZKA TRIMBELL
Design by FBTemplates | BTT